A.
Pengantar
I.
Pengertian Manajemen
Menurut Para Ahli - Manajemen adalah kosa kata yang berasal dari
bahasa Perancis kuno, yaitu menegement yang berarti seni melaksanakan dan
mengatur. Sejauh ini memang belum ada kata yang mapan dan diterima secara
universal sehingga pengertiaanya untuk masing-masing para ahli masih memiliki
banyak perbedaan.
Secara umum manajemen juga dipandang sebagai sebuah disiplin ilmu yang mengajarkan tentang proses untuk memperoleh tujuan organisasi melalui upaya bersama dengan sejumlah orang atau sumber milik organisasi. Dalam hal ini manajemen dibedakan menjadi 3 bentuk karakteristik, diantaranya adalah:
Secara umum manajemen juga dipandang sebagai sebuah disiplin ilmu yang mengajarkan tentang proses untuk memperoleh tujuan organisasi melalui upaya bersama dengan sejumlah orang atau sumber milik organisasi. Dalam hal ini manajemen dibedakan menjadi 3 bentuk karakteristik, diantaranya adalah:
a)
Sebuah proses atau seri dari
aktivitas yang berkelanjutan dan berhubungan.
b)
Melibatkan dan
berkonsentrasi untuk mendapatkan tujuan organisasi.
c)
Mendapatkan hasil-hasil
ini dengan berkerja sama dengan sejumlah orang dan memanfaatkan sumber-sumber
dimiliki si organisasi.
Pengertian
Manajemen Menurut Para Ahli
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, bahwa sejauh ini belum ada kata mapan dan diterima secara universal tentang pengertian dari manajemen dan dengan demikian, maka beberapa para ahli masih memiliki pandangan yang berbeda terkait dengan pengertian manajemen itu sendiri. Seperti apa pengertian manajemen oleh beberapa ahli? Berikut adalah pemaparannya.
Menurut G.R. Terry:
Manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksudmaksud yang nyata.
Menurut Hilman:
Manajemen adalah fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan yang sama.
Menurut Ricky W. Griffin:
Manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
Menurut Drs. Oey Liang Lee:
Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan daripada sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Menurut William H. Newman:
Manajemen adalah fungsi yang berhubungan dengan memperoleh hasil tertentu melalui orang lain.
Menurut Renville Siagian:
Manajemen adalah suatu bidang usaha yang bergarak dalam bidang jasa pelayanan dan dikelola oleh para tenaga ahli tyerlatih serta berpengalaman.
Menurut Prof. Eiji Ogawa:
Manajemen adalah Perencanaan, Pengimplementasian dan Pengendalian kegiatan-kegiatan termasuk system pembuatan barang yang dilakukan oleh organisasi usaha dengan terlebih dahulu telah menetapkan sasaran-sasaran untuk kerja yang dapat disempurnakan sesuai dengan kondisi lingkungan yang berubah.
Menurut Federick Winslow Taylor:
Manajemen adalah Suatu percobaan yang sungguh-sungguh untuk menghadapi setiap persoalan yang timbul dalam pimpinan perusahaan (dan organisasi lain)atau setiap system kerjasama manusia dengan sikap dan jiwa seorang sarjana dan dengan menggunakan alat-alat perumusan.
Menurut Henry Fayol:
Manajemen mengandung gagasan lima fungsi utama yaitu, merancang, mengorganisasi, memerintah, mengoordinasi, dan mengendalikan.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, bahwa sejauh ini belum ada kata mapan dan diterima secara universal tentang pengertian dari manajemen dan dengan demikian, maka beberapa para ahli masih memiliki pandangan yang berbeda terkait dengan pengertian manajemen itu sendiri. Seperti apa pengertian manajemen oleh beberapa ahli? Berikut adalah pemaparannya.
Menurut G.R. Terry:
Manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksudmaksud yang nyata.
Menurut Hilman:
Manajemen adalah fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan yang sama.
Menurut Ricky W. Griffin:
Manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
Menurut Drs. Oey Liang Lee:
Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan daripada sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Menurut William H. Newman:
Manajemen adalah fungsi yang berhubungan dengan memperoleh hasil tertentu melalui orang lain.
Menurut Renville Siagian:
Manajemen adalah suatu bidang usaha yang bergarak dalam bidang jasa pelayanan dan dikelola oleh para tenaga ahli tyerlatih serta berpengalaman.
Menurut Prof. Eiji Ogawa:
Manajemen adalah Perencanaan, Pengimplementasian dan Pengendalian kegiatan-kegiatan termasuk system pembuatan barang yang dilakukan oleh organisasi usaha dengan terlebih dahulu telah menetapkan sasaran-sasaran untuk kerja yang dapat disempurnakan sesuai dengan kondisi lingkungan yang berubah.
Menurut Federick Winslow Taylor:
Manajemen adalah Suatu percobaan yang sungguh-sungguh untuk menghadapi setiap persoalan yang timbul dalam pimpinan perusahaan (dan organisasi lain)atau setiap system kerjasama manusia dengan sikap dan jiwa seorang sarjana dan dengan menggunakan alat-alat perumusan.
Menurut Henry Fayol:
Manajemen mengandung gagasan lima fungsi utama yaitu, merancang, mengorganisasi, memerintah, mengoordinasi, dan mengendalikan.
II.
Kepemimpinan atau
leadership merupakan ilmu terapan dari ilmu-ilmu social, sebab
prinsip-prinsip dan rumusannya diharapkan dapat mendatangkan manfaat bagi
kesejahteraan manusia (Moejiono, 2002). Ada banyak pengertian yang dikemukakan
oleh para pakar menurut sudut pandang masing-masing, definisi-definisi tersebut
menunjukkan adanya beberapa kesamaan.
Pengertian
Kepemimpinan Menurut Tead; Terry; Hoyt (dalam
Kartono, 2003) Pengertian
Kepemimpinan yaitu kegiatan atau seni mempengaruhi
orang lain agar mau bekerjasama yang didasarkan pada kemampuan orang tersebut
untuk membimbing orang lain dalam mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan
kelompok.
Menurut Young (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus.
Menurut Young (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus.
Moejiono (2002) memandang bahwa leadership tersebut
sebenarnya sebagai akibat pengaruh satu arah, karena pemimpin mungkin
memiliki kualitas-kualitas tertentu yang membedakan dirinya dengan pengikutnya.
Para ahli teori sukarela (compliance induction theorist) cenderung
memandang leadership sebagai pemaksaan
atau pendesakan pengaruh secara tidak langsung dan sebagai sarana untuk
membentuk kelompok sesuai dengan keinginan pemimpin (Moejiono, 2002).
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpnan merupakan
kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok, kemampuan mengarahkan
tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki kemampuan atau keahlian khusus
dalam bidang yang diinginkan oleh kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi
atau kelompok.
B.
Perencanaan Penetapan Manajemen
I.
Dalam manajemen, Perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan
organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana
aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan
fungsi-fungsi lain—pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan—tak akan
dapat berjalan. Rencana dapat berupa rencana informal atau rencana formal.
Rencana informal adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan
bersama anggota suatu organisasi. Sedangkan rencana formal adalah rencana
tertulis yang harus dilaksanakan suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu.
Rencana formal merupakan rencana bersama anggota korporasi, artinya, setiap
anggota harus mengetahui dan menjalankan rencana itu. Rencana formal dibuat
untuk mengurangi ambiguitas dan menciptakan kesepahaman tentang apa yang harus
dilakukan.
II.
Langkah-langkah Dalam Penyususnn Perencanaan Dalam
Manajemen
Proses perencanaan terdiri dari 5 tahap :
1. Penetapan Tujuan Organisasi
Penetapan tujuan awal
organisasi merupakan bagian awal dari proses penyusunan perencanaan. Tujuan
organisasi ibarat kompas ayang dijadikan arah abgi keputusan dan aktivitas
organisasi. Perumusan tujuan harus dibuat sejelas mungkin dan sedapat mungkin
bersifat kuantitatif. Sedangkan perumusan tujuan yang bersifat kualitatif
memiliki kecenderungan dalam salah tafsir dari berbagai pihak atau dapat
menimbulkan salah persepsi sehingga memberi kesan adanya pelonggaran di dalam
pencapaian tujuan organisasi. Tanpa perumusan tujuan organisasi yang tegas dan
jelas maka organisasi akan menghamburkan sumber daya secara berlebihan.
Mengenal priorotas akan kekhasan tujuan organisasi akan membuat manajemen dapat
menggunakan sumber daya secara efektif dan efisien. Perumusan organisasi snagat
penting baik bagi perusahaan besar maupun perusahaan kecil. Perumusan tujuan
organisasi merupakan prioritas pertama atau kedua, dikarenakan penetapan tujuan
organisai merupakan langkah pertama yang sangat esensial didalam perencanaan,
maka pemimpin/manajer harus dapat membuat perencanaan yang efektif dan efisien.
Kegagalam atau tidak merumuskan tujaun organisasi disebabkan :
· Keengganan
menetapkan alternatif tujuan. Seringkali pemimpin/manajer dihdapkan kepada
berbagai keukaran mengakui kenyataan bahwa tidak semua hal dapat dicapainya,
akibatnya pemimpin/manajer enggan membuat komitmen organisasi kepada satu
tujuan jika tidak tercapai maka pemimpin/manajer dihadapkan kepada penilaian
tidak berhasil
· Takut
gagal. Pemimpin/manajer yang menetapkan satu tujuan umumnya takut tidak
mencapainya (gagal) dan oleh karena itu pemimpin/manajer sering merumuskan
banyak tujuan yang akan dicapai. Meskipun ada menajer bertipe berani menghadapi
resiko akan tetapi umumnya resiko sering kali dihindari sedapat mungkin
· Kekurangan
pengetahuan tentang organisasi. Pemimpin/manajer akan menetapkan tujuan
organisasi yang tepat, jika pemimpin/manajer tidak mempunyai pengetahuan yang
luas tentang organisasi dan unit-unitnya. Setiap bagian (unit) mempunyai
keterkaitan yang luas dengan tujuan organisasi secara keseluruhan.
Pemimpin/manajer harus mengetahui berbagai karakteristik unit dan organisasi
secara keseluruhan agar dengan mudah dapat mengarahkan dan mengelola sarana dan
prasarana secara efktif dan efisien
· Kekurangan
pengetahuan akan lingkungan. Pemimpin/manajer disamping mengetahui
lingkungan internal organisasi juga harus emngenal lingkungan eksternal
organisasi. Tanpa mengenal lingkungan eksternal organisasi, maka manajemen
organisasi akan berjalan secara acak (tak terarah) dan akan mudah terhempas
oelh lingkungan eksternal yang mengitarinya. Lingkungan eksternal di dunia
organisasi meliputi pesaing, pemasok, sponsor, target sasaran, lembaga
pemerintah, masyarakat luas dan lain sebagainya.
Kurang percaya diri. Untuk
mempunyai kemantapan terhadap tujuan organisasi, maka pemimpin/manajer dan
orang-orangnya harus mempunyai kepercayaan diri yang kuat (self
confidence) bahwa ia mampu mencapai tujuan yang telah di tetapkan.
Jika manajer mempunyai kepercayaan diri yang lemah maka akan senantiasa ragu di
dalam melaksanakan tugasnya.
2. Mendefinisikan
Situasi Sekarang (Berjalan)
Seberapa jauh suatu
organisasi gagal mencapai tujuan jangka pendeknya atau berhasil mencapainya dan
berbagai faktor apa yang berpengaruh ? pertanyaan ini tentunya sangat terkait
dengan situasi sekarang atau situasi sedang berjalan. Pemimpin/manajer harus
menyadari bahwa situasi dan keadaan sekarang sangat dipengaruhi oleh situasi
dan kondisi sebelumnya dan posisi sekarang sangan dipengaruhi akan mempengaruhi
situasi dan kondisi yang akan datang. Oleh karena itu mengenal situasi dan
kondisi sekarang sangat penting artinya bagi seorang pemimpin/manajer dan dari
data masa lalu sampai pada posisi sekarang merupakan petunjuk atau sinyal
seberapa jauh perencanaan yang telah dilakukan telah berjalan efektif dan
efisien. Berdasarkan pengalaman di dalam menyususn perencanaan untuk masa yang
akan datang.
3. Mengenal Dukungan
dan Kendala
Setiap penyususn
rencana sebaiknya mengenal apa saja yang akan mendukung perencanaan yang
disusum dan kendala apa saja yang merintanginya. Dengan mengenal dukungan dan
kendala maka pemimpin/manajer akan dapat mengantisipasi sedini mungkin tentang
berbagai hal yang akan terjadi dari kemungkinan yang terjelek (terburuk) sampai
kepada kemungkinan terbaik. Sebaiknya pemimpin/manajer lebih memusatkan
perhatiannya kepada berbgai kemungkinan terjelek dari pada memusatkan kepada
kemungkinan terbaik. Memahami berbagai kemungkinan terjelek akan menyadarkan
pemimpin/manajer untuk bertindak hati-hati, sedangkan memperhatikan kemungkinan
terbaik akan memotivasi pemimpin/manajer di dalam melaksanakan tugasnya. Segala
kemungkinan terjelek dan terbaik harus dapat dicantumkan di dalam penyusunan
perencanaan. Pemimpin/manajer dapat menggunakan pendekatan terendah dan
tertinggi (high and lawa point method) atau menggunakan
teerjelek dan terbaik (the worts and the best method).
4. Mengembangkan
Premis Peerencanaan
Yang dimaksud premis
disini adalah asumsi tentang lingkungan dimana organisasi itu berada.
Lingkungan organisasi yang sedang berubah akan sangat mempengaruhi aktivitas
organisasi, memaksa adaptasi operasi berjalan dan perlu peninjauan tentang segala
tatanan yang ada dalam organisasi. Pemimpin/manajer yang ahli akan senantiasa
berusaha memanfaatkan sumber informasi yang tersedia guna mengantisipasi dan
merencanakan metode yang tepat untuk disesuaikan dengan segala kemungkinan yang
akan terjadi. Oleh karena itu, sebelum pemimpin/manajer menyusun rencana
sebaiknya pemimpin/manajer telah membuat peramalan yang terkait dengan rencana
yang akan di susun. Peramalan akan sangat membantu pemimpin/manajer di dalam
menyusun rencana sebab peramalan akan memberikan sinyal dini bagi manajer.
5. Mengembangkan
Metode Pegawasan Operasi Rencana
Meskipun perencanaan
berlum dilaksanakan akan tetapi sebaiknya metode pengawasan yang akan
dilakukan telah ditetapkan terlebih dahulu. Didalam metode pengaawasan
telah dperhitungkan berbagai permasalahan dan kendala di lapangan serta
berbagai cara menanggulanginya, jka metode pengawasan tidak
dipersiapkan terlebih dahulu maka terjadi permasalahan atau kendala di
lapangan maka metode pegawasannya cenderung kurang sistematis dan
cenderung bersifat acak. Pengawasan melibatkan analisis berkelanjutan dan
pengukuran operasi aktual terhadap standar yang dikembangkan dan di rumuskan di
dalam proses perencanaan.
III.
Manfaat Perencanaan
a.
Standar pelaksanaan dan pengawasan.
b.
Pemilihan berbagai alternative terbaik.
c.
Penyusunan skala prioritas, baik sasaran maupun kegiatan.
d.
Menghemat pemanfaatan sumber daya organisasi.
e.
Membantu manajer menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan.
f.
Alat memudahkan dalam berkoordinasi dengan pihak terkait, dan,.
g.
Alat meminimalkan pekerjaan yang tidak pasti.
h.
Mengarah pada tindakan yang bertujuan.
i.
Menghindari kesalahan atau risiko.
j.
Memungkinkan pendelegasian tugas (kekuasaan).
k.
Memungkinkan koordinasi.
l.
Metode yang digunakan bisa lebih baik.
m. Bisa berhemat atau
ekonomis dana.
n.
Bisa menghemat tenaga manajemen.
o.
Sebagai dasar untuk pengendalian.
IV.
JENIS PERENCANAAN DALAM ORGANISASI :
Melihat tingkat
hirarkis, ada tiga jenis perencanaan: perencanaan strategis, taktis dan
operasional.
1. Perencanaan Strategis
Perencanaan strategis dianggap oleh organisasi secara keseluruhan dan dihasilkan oleh tingkat hirarki yang lebih tinggi dari sebuah organisasi. Berkaitan dengan tujuan jangka panjang dan strategi dan tindakan untuk mencapainya.
Perencanaan ini merupakan proses dimana eksekutif / top manajer meramal arah jangka panjang dari suatu entitas dengan menetapkan target spesifik pada kinerja, dengan mempertimbangkan kondisi internal dan eksternal untuk melakukan tindakan perencanaan yang dipilih.
Hal ini biasanya dilakukan dalam organisasi pada tingkat manajerial, atau tingkat tertinggi perintah, yang dilakukan dengan cara taktik dan prosedur yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu atau diberikan perencanaan jangka panjang lebih dari 5 tahun.
Perencanaan strategis juga merupakan suatu hal untuk merencanakan strategi dalam segala hal, atau dalam kehidupan sehari-hari setiap orang.
Perencanaan strategis dianggap oleh organisasi secara keseluruhan dan dihasilkan oleh tingkat hirarki yang lebih tinggi dari sebuah organisasi. Berkaitan dengan tujuan jangka panjang dan strategi dan tindakan untuk mencapainya.
Perencanaan ini merupakan proses dimana eksekutif / top manajer meramal arah jangka panjang dari suatu entitas dengan menetapkan target spesifik pada kinerja, dengan mempertimbangkan kondisi internal dan eksternal untuk melakukan tindakan perencanaan yang dipilih.
Hal ini biasanya dilakukan dalam organisasi pada tingkat manajerial, atau tingkat tertinggi perintah, yang dilakukan dengan cara taktik dan prosedur yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu atau diberikan perencanaan jangka panjang lebih dari 5 tahun.
Perencanaan strategis juga merupakan suatu hal untuk merencanakan strategi dalam segala hal, atau dalam kehidupan sehari-hari setiap orang.
2. Perencanaan
Taktis / Taktik
Pada tingkat kedua dari perencanaan, taktis, kinerja berada dalam setiap area fungsional bisnis, termasuk sumber daya tertentu. Perkembangannya terjadi oleh tingkat organisasi menengah, bertujuan untuk efisiensi penggunaan sumber daya yang tersedia untuk jangka menengah proyeksi. Dalam perusahaan besar dengan mudah mengidentifikasi tingkat perencanaan, yang diberikan oleh setiap kepala bagian.
Bagian taktis merupakan proses yang berkelanjutan, yang bertujuan dalam waktu dekat, merampingkan pengambilan keputusan dan menentukan tindakan. Bagian Ini dilakukan secara sistemik karena merupakan totalitas yang dibentuk oleh sistem dan subsistem, seperti yang terlihat dari sudut pandang sistemik. Apakah iteratif, dan proyek mana yang harus fleksibel dan menerima penyesuaian dan koreksi. Teknik ini memungkinkan pengukuran siklus dan evaluasi sebagai dijalankan yang secara dinamis dan interaktif dilakukan dengan orang lain, dan merupakan teknik yang mengkoordinasikan berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan dari efisiensi.
Pada tingkat kedua dari perencanaan, taktis, kinerja berada dalam setiap area fungsional bisnis, termasuk sumber daya tertentu. Perkembangannya terjadi oleh tingkat organisasi menengah, bertujuan untuk efisiensi penggunaan sumber daya yang tersedia untuk jangka menengah proyeksi. Dalam perusahaan besar dengan mudah mengidentifikasi tingkat perencanaan, yang diberikan oleh setiap kepala bagian.
Bagian taktis merupakan proses yang berkelanjutan, yang bertujuan dalam waktu dekat, merampingkan pengambilan keputusan dan menentukan tindakan. Bagian Ini dilakukan secara sistemik karena merupakan totalitas yang dibentuk oleh sistem dan subsistem, seperti yang terlihat dari sudut pandang sistemik. Apakah iteratif, dan proyek mana yang harus fleksibel dan menerima penyesuaian dan koreksi. Teknik ini memungkinkan pengukuran siklus dan evaluasi sebagai dijalankan yang secara dinamis dan interaktif dilakukan dengan orang lain, dan merupakan teknik yang mengkoordinasikan berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan dari efisiensi.
3. Perencanaan
Operasional
Ketidakpastian yang disebabkan oleh tekanan dan pengaruh lingkungan harus berasimilasi pada pertengahan atau taktik yang harus mengkonversi dan menafsirkan keputusan strategis, tingkat tertinggi, ke dalam rencana konkrit di tengah dan membuat rencana yang akan dilakukan dan, pada gilirannya, dibagi lagi menjadi rencana operasional dan rincian yang akan dijalankan pada tingkat operasional.
Karena jadwal pada tingkat operasional sesuai dengan set bagian homogen dari perencanaan taktis, yaitu, mengidentifikasi prosedur spesifik dan proses yang diperlukan di tingkat bawah organisasi, menyajikan rencana aksi atau rencana operasional. Hal ini dihasilkan oleh tingkat organisasi yang lebih rendah, dengan fokus pada kegiatan rutin perusahaan, oleh karena itu, rencana dikembangkan untuk waktu yang singkat.
Perencanaan Operasional ini dilakukan pada karyawan di tingkat terendah dari organisasi. Membuat perencanaan kecil sebuah organisasi dan merinci bagaimana tujuan akan dicapai. Bahkan, semua titik dasar perencanaan terjadi di tingkat operasional, yang sangat mempengaruhi dan menentukan, bersama dengan, hasil taktik.
Termasuk tugas-tugas operasional dan skema operasi yang benar dan efisien dalam menjalani sistem pendekatan reduksionis proses khas ditutup. Hal ini dilakukan berdasarkan proses diprogram dan teknik komputasi. Ini mengubah ide menjadi kenyataan, atau mengeksekusi tujuan dari suatu tindakan melalui berbagai rute, jangka pendek pekerjaan umumnya kurang dari 1 tahun.
Ketidakpastian yang disebabkan oleh tekanan dan pengaruh lingkungan harus berasimilasi pada pertengahan atau taktik yang harus mengkonversi dan menafsirkan keputusan strategis, tingkat tertinggi, ke dalam rencana konkrit di tengah dan membuat rencana yang akan dilakukan dan, pada gilirannya, dibagi lagi menjadi rencana operasional dan rincian yang akan dijalankan pada tingkat operasional.
Karena jadwal pada tingkat operasional sesuai dengan set bagian homogen dari perencanaan taktis, yaitu, mengidentifikasi prosedur spesifik dan proses yang diperlukan di tingkat bawah organisasi, menyajikan rencana aksi atau rencana operasional. Hal ini dihasilkan oleh tingkat organisasi yang lebih rendah, dengan fokus pada kegiatan rutin perusahaan, oleh karena itu, rencana dikembangkan untuk waktu yang singkat.
Perencanaan Operasional ini dilakukan pada karyawan di tingkat terendah dari organisasi. Membuat perencanaan kecil sebuah organisasi dan merinci bagaimana tujuan akan dicapai. Bahkan, semua titik dasar perencanaan terjadi di tingkat operasional, yang sangat mempengaruhi dan menentukan, bersama dengan, hasil taktik.
Termasuk tugas-tugas operasional dan skema operasi yang benar dan efisien dalam menjalani sistem pendekatan reduksionis proses khas ditutup. Hal ini dilakukan berdasarkan proses diprogram dan teknik komputasi. Ini mengubah ide menjadi kenyataan, atau mengeksekusi tujuan dari suatu tindakan melalui berbagai rute, jangka pendek pekerjaan umumnya kurang dari 1 tahun.
4. Perencanaan
Normatif
Mengacu pada penciptaan standar, kebijakan serta peraturan yang ditetapkan untuk operasi organisasi. Hal ini bergantung pada pembentukan standar, metodologi dan metode untuk berfungsinya kegiatan yang direncanakan.
Standar-standar tentang pendirian aturan dan / atau undang-undang dan / atau kebijakan dalam setiap kelompok atau organisasi, terutama untuk menjaga pengendalian, pemantauan dan pengembangan perencanaan dan pengembangan standar dan kebijakan. Perencanaan berhubungan erat dengan desain struktur organisasi. Ini berlaku di daerah yang sangat spesifik, yang umumnya adalah mereka yang mengawasi dan menentukan aspek pada tingkat lainnya tidak dapat dipisahkan.
Mengacu pada penciptaan standar, kebijakan serta peraturan yang ditetapkan untuk operasi organisasi. Hal ini bergantung pada pembentukan standar, metodologi dan metode untuk berfungsinya kegiatan yang direncanakan.
Standar-standar tentang pendirian aturan dan / atau undang-undang dan / atau kebijakan dalam setiap kelompok atau organisasi, terutama untuk menjaga pengendalian, pemantauan dan pengembangan perencanaan dan pengembangan standar dan kebijakan. Perencanaan berhubungan erat dengan desain struktur organisasi. Ini berlaku di daerah yang sangat spesifik, yang umumnya adalah mereka yang mengawasi dan menentukan aspek pada tingkat lainnya tidak dapat dipisahkan.
C.
Pengorganisasian Struktur Manajemen
I.
Pengertian Struktur Organisasi
Pengertian
organisasi
Organisasi adalah sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara
formal dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Pengertian
Dari Struktur Organisasi
Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara
tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam
menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan yang di harapakan dan di
inginkan. Struktur Organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan
pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas
dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan
hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa, jadi ada satu pertanggung jawaban
apa yang akan di kerjakan.
Pengertian
Pengorganisasian.
Pengorganisasian adalah merupakan fungsi kedua dalam Manajemen
dan pengorganisasian didefinisikan sebagai proses kegiatan penyusunan struktur
organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya.
Dengan demikian hasil pengorganisasian adalah struktur organisasi.
II.
Contoh Struktur organisasi dalam satu Perusahaan.
Salah satu contoh perusahaan organisasi lini yaitu Mc donalds
Indonesia corporations adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang
makanan (fastfood) yang terkenal. Hadir di Indonesia pada tahun 1991 dan merupakan
negara ke 70 dari Mc donalds seluruh dunia. H. Bambang N. Rahcmadi Msc MBA
adalah warga negara indonesia pertama yang berhasil mendapatkan hak master
franchise Mc donalds corporation dengan mengalahkan 13.000 pesaing.
Visi dan misi restaurant tersebut adalah be the world's quick service restaurant
experience (menjadi restaurant cepat saji yang berpengalaman, paling cepat
melayani dan terbaik diseluruh dunia). Untuk mencapai tujuan tersebut dibuatlah
suatu sistem yang mampu menyediakan jasa makanan dengan lebih dari 50.000
restaurant. Brand Mc donalds menyentuh siapa saja, kapan saja, dimana saja saat
kita melakukan bisnis sekalipun. Restaurant dimana membuat setiap pelanggan
tersenyum dan merasa spesial. Makanan yang paling baik dikelasnya dengan penyajian
yang baik dan menu makanan yang beragam. Organisasi yang memiliki hubungan
kerja yang baik dan kuat antara pemilik, pemasok barang dan perusahaan.
Membicarakan organisasi, Mc donalds menggunakan struktur organisasi lini
atau garis. Dengan menggunakan struktur organisasi ini maka perintah mengalir
dari Store Manager turun ke First Asistant Manager turun ke Second Asistant
Manager turun ke Junior Manager turun ke Trainee Manager turun ke Crew Leader
dan lini paling bawah adalah Crew. Di luar lini tersebut juga terdapat STAR,
TopCat dan VIP yang bertanggung jawab penuh pada Store Manager. Store
Manager selanjutnya bertanggung jawab kepada Operation Consultant. Operation
Consultant akan bertanggung jawab kepada Operation Manager dan Operation Manager
akan bertanggung jawab kepada Head Office Jakarta.
III.
Pengorganisasian Sebagai Fungsi Manajemen
PENGORGANISASIAN merupakan
fungsi dari manajemen, yang merupakan proses dalam mengatur manusia, tugas,
wewenang dan tanggung jawab dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. FUNGSINYA PENGORGANISASIAN :1. Mengatur orang -
orang. 2. Mengatur kegiatan dalam perusahaan. 3. Mengadakan pembagian
kerja. ( uraian tugas ). 4. Menempatkan orang – orang dalam
departemen. 5. Menetapkan batasan – batasan wewenang. 1. Organisasi
Formal
Organisasi
formal ialah suatu organisasi yang memiliki struktur yang jelas, pembagian
tugas yang jelas, serta tujuan yang ditetapkan secara jelas. Atau organisasi
yang memiliki struktur (bagan yang menggambarkan hubungan-hubungan kerja,
kekuasaan, wewenang dan tanggung jawab antara pejabat dalam suatu organisasi).
Atau organisasi yang dengan sengaja direncanakan dan strukturnya secara jelas
disusun. Organisasi formal harus memiliki tujuan atau sasaran. Tujuan ini
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi struktur organisasi yang akan
dibuat.
Struktur
organisasi (desain organisasi) dapat didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme
formal dengan mana organisasi dikelola. Struktur organisasi menunjukan kerangka
dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan diantara fungsi-fungsi,
bagian-bagian atau posisi-posisi, atau pun orang-orang yang menunjukan
kedudukan, tugas wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam
organisasi. Struktur ini mengandung unsur-unsur spesialis kerja, standarisasi,
koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan
besaran (ukuran) satuan kerja.
Unsur
dan Tiang Dasar Organisasi Formal
Ada
3 Unsur pokok organisasi formal, yaitu :
1. Sistem
kegiatan terkoordinasi
2. Kelompok
orang
3. Kerjasama
mencapai tujuan
Tiang
dasar teori organisasi formal:
1. Pembagian
kerja
2. Proses
skalar (hirarki) dan fungsional (horizontal)
3. Struktur
4. Rentang
kendali
Ciri-Ciri
Organisasi Formal
1. Suatu
organisasi terdiri dari hubungan-hubungan yang ditetapkan antara
jabatan-jabatan. Blok-blok bangunan dasar dari organisasi formal adalah
jabatan-jabatan.
2. Tujuan
atau rencana organisasi terbagi kedalam tugas-tugas; tugas-tugas organisasi
disalurkan di antara berbagai jabatan sebagai kewajiban resmi
3. Kewenangan
untuk melaksanakan kewajiban diberikan kepada jabatan. Yakni, satu-satunya saat
bahwa seseorang diberi kewenangan untuk melakukan tugas-tugas jabatan adalah
ketika ia secara sah menduduki jabatannya.
4. Garis-garis
kewenangan dan jabatan diatur menurut suatu tatanan hierarkis. Hierarkinya
mengambil bentuk umum suatu piramida, yang menunjukkan setiap pegawai
bertanggung jawab kepada atasannya atas keputusan-keputusan bawahannya serta
keputusan-keputusannya sendiri.
5. Suatu
sistem aturan dan regulasi yang umum tetapi tegas, yang ditetapkan secara
formal, mengatur tindakan-tindakan dan fungsi-fungsi jabatan dalam organisasi.
6. Proesedur
dalam organisasi bersifat formal dan impersonal – yakni, peraturan-peraturan
organisasi berlaku bagi setiap orang. Jabatan diharapkan memiliki orientasi
yang impersonal dalam hubungan mereka dengan langganan dan pejabat lainnya.
7. Suatu
sikap dan prosedur untuk menerapkan suatu sistem disiplin merupakan bagian dari
organisasi.
8. Anggota
organisasi harus memisahkan kehidupan pribadi dan kehidupan organisasi.
9. Pegawai
dipilih untuk bekerja dalam organisasi berdasarkan kualifikasi teknis,
alih-alih koneksi politis, koneksi keluarga, atau koneksi lainnya.
10. Meskipun
pekerjaan dalam birokrasi berdasarkan kecakapan teknis, kenaikan jabatan
dilakukan berdasarkan senioritas dan prestasi kerja.
Ciri-ciri
suatu organisasi formal berkaitan dengan suatu fenomena yang disebut komunikasi
jabatan. Hubungan dibentuk antara jabatan-jabatan, bukan antara orang-orang.
Keseluruhan organisasi terdiri dari jaringan jabatan.
Ada pun
faktor-faktor utama yang menentukan perancangan struktur organisasi formal
adalah sebagai berikut :
1. Strategi
organisasi untuk mencapai tujuannya
Strategi
menjelaskan bagaimana aliran wewenang dan saluran komunikasi dapat disusun
diantara para pimpinan dan bawahan. Menurut Chandler, pengubahan strategi
mengakibatkan perubahan desain organisasional. Peningkatan kompleksitas
menyebabkan struktur tersentralisasi menjadi tidak efisien.
Perusahaan-perusahaan harus mengubah strukturnya menjadi struktur yang
desentralisasi.
2. Lingkungan
yang melingkupinya
Dalam hal
ini perlu dibedakan tiga tipe lingkungan sebagai berikut :
· Lingkungan
stabil, yaitu lingkungan dengan sedikit atau tanpa perubahan yang tidak
diperkirakan atau secara tiba-tiba.
· Lingkungan
berubah (changing environment), yaitu lingkungan di mana inovasi (perubahan)
mungkin terjadi dalam setiap atau seluruh bidang.
· Lingkungan
bergejolak (turbulent environment), yaitu lingkungan di mana sering terjadi perubahan
secara drastis.
3. Teknologi
yang digunakan
Perbedaan
teknologi yang digunakan untuk memproduksi barang- barang atau jasa akan
membedakan struktur organisasi. Semakin kompleks teknologi, semakin besar
jumlah manajer dan tingkatan manajemen. Perusahaan yang ingin sukses harus
memiliki struktur yang sesuai dengan tingkat teknologinya.
4. Ukuran
organisasi.
Besarnya
organisasi secara keseluruhan maupun satuan kerjanya yang sangat mempengaruhi
struktur organisasi.Semakin besar ukuran organisasi, struktur organisasi akan
semakin kompleks dan harus dipilih struktur yang tepat.
5. Anggota
(pegawai/karyawan) dan orang-orang yang terlibat dalam organisasi.
Kemampuan
dan cara berpikir para anggota, serta kebutuhan mereka untuk bekerja sama harus
diperhatikan dalam merancang struktur organisasi. Kebutuhan manajer dalam
pembuatan keputusan juga akan mempengaruhi saluran komunikasi, wewenang dan
hubungan diantara satuan kerja pada rancangan struktur organisasi. Para manajer
organisasi, terutama para manajer puncak, akan mempengaruhi pemilihan strategi,
dan pemilihan strategi ini akan mempengaruhi tipe struktur yang digunakan dalam
organisasi.
Model-
model struktur organisasi Formal
1. Model
tradisional
· Dirancang
terutama untuk lingkungan yang stabil dan pengubahan yang terjadi di dalamnya
dapat diperkirakan.
· Cenderung
tidak efisien dalam lingkungan yang sangat bergejolak.
Pada
model ini terdapat beberapa tingkatan yaitu :
· Manajemen
Puncak, pelaksananya adalah Direktur Pelaksana dan Manajer Umum.
· Manajemen
Menengah, pelaksananya adalah Manajer Departemen Fungsional/ Divisi dan Kepala
Bagian.
· Manajemen
Lini pertama, pelaksananya adalah penyelia/ Supervisor/ Mandor/ Kepala Tukang
dan Pengawas Tingkat pertama.
· Karyawan
Operasional.
2. Model
hubungan manusiawi
Dalam
model ini juga diterima konsep speialisasi, rutinitas, dan pemisahan
perencanaan dari pelaksanaan sebagai ciri utama organisasi yang efektif. Model
ini secara eksplisit mengakui bahwa orang tidaklah selalu bertindak persis
segaris dengan posisi menurut struktur formalnya. Hal ini mengandung perhatian
manajemen akan adanya ”struktur informal” yang ada di seluruh elemen-elemen
organisasi. Model hubungan manusiawi lebih mengusulkan bermacam-macam
penyesuaian, teknik-teknik, dan perilaku-perilaku struktur offline:
a.
Kepemimpinannya dapat
mengurangi friksi- friksi di antara orang-orang dan jabatan – jabatan mereka
dalam organisasi, serta menghubungkan kerja sama yang baik antar para anggota
organisasi.
b.
Menyarankan manajer
memanfaatkan organisasi informal dalam departemennya.
c.
Ditunjukkan sejumlah
teknik atau program yang biasanya di bawah yurisdiksi kewenangan departemen
personalia.
3. Model
sumber daya manusia
Implikasi
model sumber daya manusia pada struktur organisasi, walaupun abstrak adalah
jelas. Model ini berpendapat bahwa pada hakekatnya manusia mempunyai kemampuan
untuk mempelajari pengarahan dan pengendalian diri lebih kreatif dari pada
pekerjaannya sekarang, dan bahwa tugas manajer adalah menciptakan suatu
lingkungan di mana mereka dapat meningkatkan sumbangan kapasitasnya pada
organisasi.
Konsep
model sumber daya manusia mencoba memaksimumkan fleksibilitas baik di dalam
maupun di antara posisi – posisi yang berinteraksi. Hal tersebut mengharuskan
anggota – anggota organisasi mempunyai hal – hal sebagai berikut :
a.
Suatu tujuan tingkat
operasional yang telah disetujui bersama
b.
Jalur untuk memperoleh
sumber informasi vertikal dan horisontal yang relevan
c.
Kemampuan untuk memberikan
tanggapan terhadap informasi dengan
d.
Keputusan dan perilaku
yang mengarahkan pencapaian tujuan dengan efisien.
Adapun
mengenai tujuan organisasi model sumber daya manusia ditetapkan bersama oleh
manajer dan bawahannya, sehingga tujuan bersama tersebut jelas merubah hubungan
atasan dan bawahan yang diatur oleh model tradisional dan hubungan manusiawi.
Unsur –
unsur struktur organisasi
1. Spesialisasi
kegiatan
2. Standarisasi
kegiatan
3. Koordinasi
kegiatan
4. Sentralisasi
dan desentralisasi pembuatan keputusan
5. Ukuran
satuan kerja
Dimensi-
dimensi dasar struktur organisasi formal
1. Pembagian
kerja
· Relatif
dapat menurunkan keterlibatan kerja, maupun kerja karyawan
· Menimbulkan
kebosanan karena pekerjaan menjadi monoton
· Mengakibatkan
tingkat komitmen karyawan lebih rendah dan kehilangan motivasi.
· Dapat
mempengaruhi tingkat prestasi organisasi.
2. Wewenang
Hak
melakukan sesuatu atau memerintah orang lain untuk melakukan sesuatu.
3. Kekuasaan
Kemampuan
untuk melakukan hak yang terjadi dalam wewenang
4. Tanggung
jawab
Kewajiban
untuk melakukan sesuatu, dalam hal ini adalah kewajiban seseorang untuk
melaksanakan tugas atau fungsi organisasi atau kewajiban seorang bawahan yang
diberi tugas atasannya untuk melakukan sesuatu yang diinginkan atasan tersebut.
5. Rentang
kendali
Berapa
orang jumlah bawahan yang dapat dikendalikan secara efektif oleh seorang
manajer.
6. Struktur
tall
· Mempunyai
rentang kendali sedikit / sempit
· Hanya
sedikit jumlah karyawan yang berada di bawah kendali seorang atasan sehingga
memungkinkan pengawasan dan disiplin yang ketat.
· Diterapkan
dalam struktur klasik
7. Struktur
flat
Mempunyai
rentang kendali melebar / banyak dalam hal rentang kendali dan tingkatan
manajemen.
8. Hubungan
lini dan staff
9. Komunikasi
dalam organisasi
10. Sentralisasi
dan desentralisasi
Sentralisasi
wewenang terjadi bila wewenang dipegang atau dipusatkan pada seseorang atau
beberapa orang. Desentralisasi wewenang terjadi bila wewenang didelegasikan
atau dilimpahkan meluas dalam suatu organisasi.
11. Rantai
wewenang scalar
Berhubungan
dengan jumlah tingkatan dalam suatu organisasi dan secara otomatis ada kapan
saja seorang individu dijadikan bawahan pada seorang atasan. Untuk membedakan
tingkatan wewenang dalam organisasi adalah semakin tinggi tingkatan semakin
besar wewenang.
12. Kesatuan
perintah
Bertujuan
untuk memudahkan koordinasi.
Organisasi informal
Organisasi
Informal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada suatu
aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari. Keanggotaan pada
organisasi-organisasi informal dapat dicapai baik secara sadar maupun tidak
sadar, dan kerap kali sulit untuk menentukan waktu eksak seseorang menjadi
anggota organisasi tersebut. Sifat eksak hubungan antar anggota dan bahkan
tujuan organisasi yang bersangkutan tidak terspesifikasi. Contoh organisasi
informal adalah pertemuan tidak resmi seperti makan malam bersama. Organisasi
informal dapat dialihkan menjadi organisasi formal apabila hubungan didalamnya
dan kegiatan yang dilakukan terstruktur dan terumuskan. Selain itu, organisasi
juga dibedakan menjadi organisasi primer dan organisasi sekunder menurut Hicks:
Organisasi
Primer, organisasi semacam ini menuntut keterlibatan secara lengkap, pribadi
dan emosional anggotanya. Mereka berlandaskan ekspektasi rimbal balik dan bukan
pada kewajiban yang dirumuskan dengan eksak. Contoh dari organisasi semacam ini
adalah keluarga-keluarga tertentu.
Organisasi
Sekunder, organisasi sekunder memuat hubungan yang bersifat intelektual,
rasional, dan kontraktual. Organisasi seperti ini tidak bertujuan memberikan
kepuasan batiniyah, tapi mereka memiliki anggota karena dapat menyediakan
alat-alat berupa gaji ataupun imbalan kepada anggotanya. Sebagai contoh
organisasi ini adalah kontrak kerjasama antara majikan dengan calon karyawannya
dimana harus saling setuju mengenai seberapa besar pembayaran gajinya.
Organisasi
Informal memiliki ciri-ciri :
Lepas
Fleksibel
Tidak
terumuskan
Spontan
Keanggotaan
pada organisasi-organisasi informal dapat dicapai baik secara sadar, maupun
tidak sadar. Kerapkali sulit untuk menentukan waktu eksak seseorang menjadi
anggota organisasi tersebut. Sifat eksak hubungan-hubungan antara para anggota,
bahkan tujuan-tujuan organisasi yang bersangkutan tidak terspesifikasi. Contoh
Organisasi Informal :
1. Arisan
ibu-ibu
2. Orang-orang
di kendaraan umum
3. Sekumpulan
penonton yang menyaksikan sepak bola.
IV.
Manfaat & Kerugian Struktur Fungisional & Divisional
Struktur organisasi dapat didefinisikan sebagai
mekanisme-mekanisme formal dengan mana organisasi dikelola. Struktur organisasi
menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan dan pola tetap hubungan-hubungan
diantara fungsi-fungsi atau orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas
wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam organisasi. Struktur ini
mengandung unsure-unsur spesialis kerja, standarlisasi, koordinasi,
sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan atau besaran
satuan kerja
1. Struktur Fungsional, yaitu struktur organisasi yang
terdiri dari orang-orang dengan keterampilan yang sama dan melakukan
tugas-tugas serupa yang kemuadian dikelompokkan bersama menjadi beberapa unit
kerja. Anggota-anggotanya bekerja di bidang fungsional sesuai dengan keahlian
mereka. Jenis struktur organisasi seperti ini tidak terbatas pada bisnis saja.
Jenis struktur seperti ini juga dapat bekerja dengan baik untuk organisasi
kecil yang memproduksi beberapa produk atau jasa.
Contoh perusahaan yang
menggunakan struktur fungsional, yaitu:
PT Jasa Putra
Indonesia,
perusahaan ini
bergerak dalam bidang jasa yaitu asuransi jiwa.Yang mana perusahaan ini
didirikan dan menggunakan struktur organisasi fungsional, Sehingga perusahaan
ini sudah sangat tersusun dengan rapi pembagian tugasnya, yang mempermudah
dalam mengontrol pekerjaan para bawahan.
Manfaat Struktur
Fungisional
- Mempergunaka
sumberdaya khusus secara efisien,
- Supervisi
dapat dilakukan lebihh mudah
- Mengembangkan
keahliann fungsional,
- Mudah memobilisasi ketrampilan
khusus,
- Memelihara
kendali terpusat atas keputusan strategis,
_Berkaitan erat dengan strategi
melalui kegiatan kunci sebagai unit terpisah.
Kerugian Struktur
Fungisional
- Respon
organisasi terhadap perubahan kondisi lingkungan lambat
- Koordinasi antar
bagian atau fungsi tidak terlalu baik
- Inovasi terbatas
- Pandangan terhadap
sasaran agak terbatas, anggota organisasi cenderung hanya memperhatikan
- Sulit untuk
menentukan mana yang harus bertanggungjawab
- Sulit untuk menilai
prestasi kerja
- Mengandung potensi
yang kuat untuk terjadinya konflik antarfungsi
2. Struktur Divisional, stuktur organisasi yang
dikelompokkan berdasarkan pada produk yang sama, proses yang sama, kelompok
orang yang melayani pelanggan yang sama, dan atau berlokasi di daerah yang sama
di suatu wilayah geografis.
Secara umum dalam struktur organisasi seperti ini biasanya bersifat
kompleks, dan menghindari masalah yang terkait dengan struktur fungsional.
Contoh perusahaan yang menggunakan struktur divisional, yaitu:
Wal-Mart Stores, Inc , yang merupakan perusahaan Amerika Serikat yang
mengoperasikan jaringandepartment store. Menurut Fortune Global 500 2008, Wal-Mart
adalah perusahaan publik terbesar di dunia
berdasarkan pendapatan. Perusahaan ini
menggunakan struktur divisional dimana ketika mengembangkan
berbagai produk baru dalam industri dan pasar yang berbeda, biasanya perusahaan
mengubah strukturnya menjadi struktur organisasi yang terdiri dari
beberapa divisi. Tiap-tiap divisi dapat beroperasi sendiri-sendiri
dibawah pengarahan seorang manajer divisi yang bertanggungjawab langsung kepada
CEO. Dalam struktur organisasi divisional, manajer divisi dapat mengembangkan
strategi untuk masing-masing divisinya dan mungkin saja mereka menghadapi
persaingan yang berbeda dengan divisi lainnya sehingga strategi yang ditempuh
mungkin juga berbeda dengan divisi lainnya.
Manfaat Struktur Divisional
- Perkerjaan keseluruhan lebih mudah dikoordinasikan prestasi kerja tinggi
dapat dipertahankan,
- Keputusan lebih cepat,
- Lebih mudah untuk menilai prestasi kerja,
- Pengembangan dan strategi dekat dengan lingkungan,
- Memberikan landasan pelatihan bagi para majer strategis
- Lebih terfokus pada produk, pasar dan tanggapan cepat terhadap perubahan,
- Spesialisasi fungsional masih
terpelihara pada masing-masaing divisi.
Kerugian Struktur Divisional
Struktur divisional , perusahaan yang berada pada struktur ini adalah
perusahaan yang terdiri dari perusahaan induk dan beberapa perusahaan anak.
Dimana hal ini akan menambah biaya baik itu dari produksi ataupun transportasi
kalau misalnya perusahaan bergerak dalam bidang dagang. Dan dibangdingkan
dengan struktur fungsional , struktur divisional lebih besar dan sangat rumit.
Kerugian dari struktur divisional adalah :
• Menambah
biaya karena adanya duplikasi karyawan, operasi, dan investasi
• Kompetisi
disfungsional antardivisi bisa mengurangi kinerja perusahaan secara keseluruhan
• Kesulitan
dalam mempertahankan citra perusahaan
• Terlalu
menekankan pada kinerja jangka pendek
Itulah yang menjadi kelemahan dan masalah pada umumnya perusahaan yang
menggunakan struktur divisional , secara umum permasalahan tersebut bisa
teratasi apabila setipa manajer yang ditempatkan ditiap divisi sesuai dengan
kemampuan dan keahliannya dibidang tersebut, sehingga dapat mengatur para staff
dan bawahannya dengan baik, dengan hal tersebut perusahaan agar berjalan dengan
baik sesuai dengan keinginan perusahaan.
Struktur Fungisional jenis struktur organisasi ini
mengelompokkan orang berdasarkan fungsi yang mereka lakukan dalam kehidupan
profesional atau menurut fungsi yang dilakukan dalam organisasi. Bagan
organisasi untuk organisasi berbasis fungsional terdiri dari Vice President,
Sales department, Customer Service Department, Engineering atau departemen
produksi, departemen Akunting dan Administratif .
· Dalam
struktur fungsional pekerjaan terbagi kedalam sub-unit berbasis kepada fungsi
seperti produksi, finansial dan pemasaran.
· Struktur
fungsional memungkinkan perusahaan mendapat manfaat dari para spesialis dan
berhadapan dengan produksi yang kompleks atau permasalahan pelayanan distribusi
dengan lebih efisien dari yang mungkin dilakukan oleh orang yang menjalankan
tugas yang tidak memiliki spesialisasi.
· Struktur
fungsional memadai sepanjang manajemen puncak mau menginvestasikan energi untuk
mengkoordinasikan banyak aktivitas.
· Bentuk
channel vertikal yang panjang untuk komunikasi dan otoritas cenderung membuat
perusahaan tidak fleksibel untuk menghadapi lingkungan yang terus
berubah, tetapi sangat berhasil jika tidak memerlukan proses adaptasi dan
menempatkan prediksi sebagai kegiatan penting.
Struktur Divisional. Ini adalah jenis struktur yang berdasarkan divisi yang berbeda dalam organisasi. Struktur-struktur ini dibagi ke dalam:
1. Struktur produk – struktur sebuah produk berdasarkan pada pengelolaan karyawan dan kerja yang berdasarkan jenis produk yang berbeda. Jika perusahaan memproduksi tiga jenis produk yang berbeda, mereka akan memiliki tiga divisi yang berbeda untuk produk tersebut .
2. Struktur pasar – struktur pasar digunakan untuk mengelompokkan karyawan berdasarkan pasar tertentu yang dituju oleh perusahaan. Sebuah perusahaan bisa memiliki 3 pangsa pasar yang digunakan dan berdasarkan struktur ini, maka akan membedakan divisi dalam struktur.
3. Struktur geografis – organisasi besar memiliki kantor di tempat yang berbeda, misalnya ada zona utara, zona selatan, barat, dan timur. Struktur organisasi mengikuti struktur zona wilayah.
·
Jika korporasi diorganisir berbasis divisi, akan memerlukan lapisan
manajemen ekstra (kepala divisi) antara manajemen puncak dan para manajer
fungsional. Fungsi baku kemudian didesain sekitar produk, pelanggan atau
teritori.
·
Inovasi akhir-akhir ini mengenai ini adalah digunakannya SBUs atau
Strategic Business Units. Kelompok-kelompok organisasi yang terdiri dari segmen
produk-pasar yang terpisah dan independen diidentifikasi dan diberikan tanggung
jawab besar dan otoritas untuk mengelola wilayah fungsinya.
· Struktur
divisional memadai untuk perusahaan yang memiliki banyak produk yang melayani
banyak segmen pasar. Sistem ini memberikan fleksibilitas kepada perusahaan yang
diperlukan untuk menghadapi lingkungan yang kompleks dan terus berubah. Namun
demikian ini berpotensi tidak efisien jika terdapat banyak duplikasi dari
peralatan dan pegawai pendukungnya. Lebih lanjut, satu divisi dapat beroperasi
pada kapasitas berlebih sedangkan divisi lainnya banyak fasilitas dan
pegawainya yang idle.
Sumber:
http://karodalnet.blogspot.com/2013/02/pengertian-manajemen-menurut-para-ahli.html
http://www.slideshare.net/ChristianYLokas/30-definisi-manajemen-menurut-para-ahli-27861205
http://karodalnet.blogspot.com/2013/02/pengertian-manajemen-menurut-para-ahli.html
http://www.slideshare.net/ChristianYLokas/30-definisi-manajemen-menurut-para-ahli-27861205
http://blogputuyuda01.blogspot.com/2009/11/pengertian-struktur-organisasi-dan.html
www.indonetasia.com
http://kelompokduagambling.blogspot.com/
http://en.wikipedia.org/wiki/Internet_addiction_disorder
Nama : Natalia Shintia
Kls/Npm : 3 Pa 12 / 15512251
Tidak ada komentar:
Posting Komentar