Bagaimana Alam Pikiran Manusia Berkembang?
Pada ada dasarnya yang membedakan manusia dengan makhluk cipaan
Tuhan lainnya yaitu karena manusia memiliki akal (pikiran). Dengan pikiran manusia
bisa mengendalikan semua apa yang hendak ia lakukan atau tidak ingin ia
lakukan. Maka dari itulah manusia
dikatakan makhluk yang sempurna. Dengan diberikannya sebuah pikiran oleh Tuhan
kepada manusia.
Pikiran merupakan faktor pembentuk kepribadian manusia, sehingga
saat pikiran manusia rusak maka hidupnya pun akan rusak. Karena yang berpengaruh
paling dominan dalam manusia adalah pikirannya. Maka dari itu kita harus
mengontrol perkembangan pikiran kita dan bagaimana pikiran tersebut dapat
berkembang. Sehingga saat kita dapat mengontrol pikiran maka kita pun dapat
mengontrol perkembangan kepribadian kita supaya menjadi pribadi yang baik.
Berpikir secara rasional dan berpikir secara empiris membentuk
dua kutub yang saling bertentangan. Kedua belah pihak, masing-masing mempunyai
kelebihan dan kekurangannya. Gabungan antara dua pendekatan rasional dan
pendekatan empiris dinamakan metode ilmiah. Rasionalisme memberi kerangka
pemikiran yang koheren dan logis, sedangkan empirisme dalam memastikan
kebenarannya memberikan kerangka pengujiannya. Dengan demikian, maka
pengetahuan yang dihasilkan yaitu pengetahuan yang konsisten dan sistematis
serta dapat diandalkan, karena telah diuji secara empiris.
Pikiran manusia berkembang secara alamiah sejalan dengan
bertambahnya usia dan perkembangan mental. Perkembangan alam pikiran manusia
digambarkan dengan proses psikososial dan proses psikoseksual. Dengan bertambahnya
usia maka rasa ingin tahu manusia akan muncul dan itulah yang menyebabkan
perkembangan alam pikiran manusia. Saat rasa ingin tahu muncul, maka memaksa
rasio untuk mencari tahu akan sebuah kebenaran dengan cara berfikir dan tanpa
disadari pikiran tersebut sedang berkembang dan memiliki banyak pengetahuan.
Semakin luas lingkungan sosial yang dijalani maka rasa ingin
tahu yang muncul akan semakin banyak. Otomatis pikiran manusia pun akan semakin
berkembang karena rasio berusaha mencari tahu kebenaran yang ingin diketahui.
Jadi perkembangan alam pikiran manusia dapat berkembang sejalan dengan
bertambahnya usia, meluasnya lingkup sosial, dan bertambahnya pengetahuan.
Dapat disimpulkan
juga disini cara seorang manusia untuk berusaha memuaskan keingintahuan-nya adalah
dengan Bertanya dengan orang lain atau dengan cara menyelidiki sendiri rasa
keingintahuannya. Sampai merasa puas dan mengetahui jawaban yang sesungguhnya. Karena
Rasa ingin tahu itu adalah tabiat manusia yang hirarki. Tabiat ingin tahu
manusia terhadap sesuatu yang baru di temui. Rasa ingin tahu itu adalah hal
yang wajar Karena manusia adalah makhluk
yang paling sempurna diantara makhluk lainnya, diberikan oleh Maha Pencipta
kepada manusia yaitu “akal pikiran”. Oleh karena itu manusia disebut sebagai
homo sapiens (makhluk berpikir). Selain itu Manusia
juga memiliki naluri, nalari, dan nurani. Sedangkan makhluk lain seperti hewan
hanya memiliki naluri. contohnya ingin mendapatkan makan dan minum,berkembang
biak dan bertahan dari pemangsa. Berbeda dengan manusia yang memiliki nalari ,manusia dapat melakukan penalarannya
dengan pemikiran yang logis dan analisis. Rasa ingin tahu manusia akan terus
berkembang dari yang mudah untuk dijawab sampai yang sulit untuk dijawab.
Contoh pertanyaan yang mudah untuk dijawab “ikan” hidup dimana ya? Jawaban nya “di laut”.
Berbeda dengan pertanyaan yang sulit misalnya “kapan hari kiamat tiba”? Jawabnya
“wallahualam” artinya Allah yang
lebih mengetahui.
Di kehidupan
sehari-hari yang paling rendah dari keingintahuan manusia adalah nonton
tayangan infotainment (gossip). Saat ini televisi di Indonesia mempunyai banyak
tayangan infotainment. Lagi dan lagi diterpa tayangan yang sama lebih dari 10
kali setiap harinya, sampai hafal apa yang terjadi dengan para public figure. Rasa
ingin tahu yang terus berkembang tanpa batas menimbulkan pembendaharaan
pengetahuan pada manusia itu sendiri. Namun tidak semua rasa ingin tahu yang
ada dalam diri kita bisa menjadi positif, terkadang juga bisa menjadi negative
untuk diri kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar