Selasa, 26 Maret 2013

TUGAS 1 -- Matematika dan IAD

PERKEMBABANGAN ALAM PIKIR MANUSIA
  

Bagaimana Alam Pikiran Manusia Berkembang?
Pada ada dasarnya yang membedakan manusia dengan makhluk cipaan Tuhan lainnya yaitu karena manusia memiliki akal (pikiran). Dengan pikiran manusia bisa mengendalikan semua apa yang hendak ia lakukan atau tidak ingin ia lakukan. Maka dari  itulah manusia dikatakan makhluk yang sempurna. Dengan diberikannya sebuah pikiran oleh Tuhan kepada manusia.
Pikiran merupakan faktor pembentuk kepribadian manusia, sehingga saat pikiran manusia rusak maka hidupnya pun akan rusak. Karena yang berpengaruh paling dominan dalam manusia adalah pikirannya. Maka dari itu kita harus mengontrol perkembangan pikiran kita dan bagaimana pikiran tersebut dapat berkembang. Sehingga saat kita dapat mengontrol pikiran maka kita pun dapat mengontrol perkembangan kepribadian kita supaya menjadi pribadi yang baik.
Berpikir secara rasional dan berpikir secara empiris membentuk dua kutub yang saling bertentangan. Kedua belah pihak, masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangannya. Gabungan antara dua pendekatan rasional dan pendekatan empiris dinamakan metode ilmiah. Rasionalisme memberi kerangka pemikiran yang koheren dan logis, sedangkan empirisme dalam memastikan kebenarannya memberikan kerangka pengujiannya. Dengan demikian, maka pengetahuan yang dihasilkan yaitu pengetahuan yang konsisten dan sistematis serta dapat diandalkan, karena telah diuji secara empiris.

Pikiran manusia berkembang secara alamiah sejalan dengan bertambahnya usia dan perkembangan mental. Perkembangan alam pikiran manusia digambarkan dengan proses psikososial dan proses psikoseksual. Dengan bertambahnya usia maka rasa ingin tahu manusia akan muncul dan itulah yang menyebabkan perkembangan alam pikiran manusia. Saat rasa ingin tahu muncul, maka memaksa rasio untuk mencari tahu akan sebuah kebenaran dengan cara berfikir dan tanpa disadari pikiran tersebut sedang berkembang dan memiliki banyak pengetahuan.
Semakin luas lingkungan sosial yang dijalani maka rasa ingin tahu yang muncul akan semakin banyak. Otomatis pikiran manusia pun akan semakin berkembang karena rasio berusaha mencari tahu kebenaran yang ingin diketahui. Jadi perkembangan alam pikiran manusia dapat berkembang sejalan dengan bertambahnya usia, meluasnya lingkup sosial, dan bertambahnya pengetahuan.


Dapat disimpulkan juga disini cara seorang manusia untuk berusaha memuaskan keingintahuan-nya  adalah dengan Bertanya dengan orang lain atau dengan cara menyelidiki sendiri rasa keingintahuannya. Sampai merasa puas dan mengetahui jawaban yang sesungguhnya. Karena Rasa ingin tahu itu adalah tabiat manusia yang hirarki. Tabiat ingin tahu manusia terhadap sesuatu yang baru di temui. Rasa ingin tahu itu adalah hal yang wajar  Karena manusia adalah makhluk yang paling sempurna diantara makhluk lainnya, diberikan oleh Maha Pencipta kepada manusia yaitu “akal pikiran”. Oleh karena itu manusia disebut sebagai homo sapiens (makhluk berpikir). Selain itu Manusia juga memiliki naluri, nalari, dan nurani. Sedangkan makhluk lain seperti hewan hanya memiliki naluri. contohnya ingin mendapatkan makan dan minum,berkembang biak dan bertahan dari pemangsa. Berbeda dengan manusia yang memiliki  nalari ,manusia dapat melakukan penalarannya dengan pemikiran yang logis dan analisis. Rasa ingin tahu manusia akan terus berkembang dari yang mudah untuk dijawab sampai yang sulit untuk dijawab. Contoh pertanyaan yang mudah untuk dijawab “ikan” hidup dimana ya? Jawaban nya  “di  laut”. Berbeda dengan pertanyaan yang sulit misalnya  “kapan hari kiamat tiba”? Jawabnya “wallahualam” artinya Allah yang lebih mengetahui.

Di kehidupan sehari-hari yang paling rendah dari keingintahuan manusia adalah nonton tayangan infotainment (gossip). Saat ini televisi di Indonesia mempunyai banyak tayangan infotainment. Lagi dan lagi diterpa tayangan yang sama lebih dari 10 kali setiap harinya, sampai hafal apa yang terjadi dengan para public figure. Rasa ingin tahu yang terus berkembang tanpa batas menimbulkan pembendaharaan pengetahuan pada manusia itu sendiri. Namun tidak semua rasa ingin tahu yang ada dalam diri kita bisa menjadi positif, terkadang juga bisa menjadi negative untuk diri kita.